Rahasia Seorang Guru Besar

Dengan semakin maraknya kelakukan guru-guru kita yang mempunyai perilaku akhlak yang buruk dan tidak terpuji, maka sudah saatnyalah para murid atau siswa, mahasiswa berfikir secara mandiri, berdiri sendiri dengan cara otodidak terutama masalah yang berkaitan dengan akhlak.

"Guru kencing berdiri, murid kencing berlari" Kata pribahasa singgungan istilah yang selama ini menghiasi wajah tata belajar sekolahan atau akademisi sudah menjadi atau membentuk karakter setiap anak bangsa indonesia untuk mentauladani guru-guru besarnya.

Kejadian yang menggegerkan di kalangan akademisi yang baru-baru ini seorang guru besar melakukan tindakan prilaku akhlak yang tercela dan tidak mencerminkan prilaku seorang guru dia mengkonsumsi narkoba dan sejenisnya yang notabennya guru adalah soko guru dari murid-muridnya, "sungguh memalukan!". Kejadian ini bukan satu-satunya di negeri kita yang tercinta, melainkan banyak sekali kejadian yang serupa yang barangkali tidak di expose oleh media.

Media Ngaji sungguh terkejut dan prihatin dengan kejadian itu dan mempunyai pandangan sendiri, bahwasannya murid, siswa ataupun mahasiswa untuk segera merubah paradigma atau mindset selama ini yang salah tentang guru. Suatu contoh dengan pribahasa di atas tersebut "guru kencing berdiri murid kencing berlari" pribahasa ini jelas tidakmendidik suatu yang positif melainkan semuanya negatif, seolah-olah murid di paksa menjadi obyek kedua untuk melakukan suatu yang tidak benar.


Murid Yang Mandiri
Dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih dan selalu terbarukan, jadikanlah sebagai sarana modal yang utama untuk mewujudkan kemandirian belajar dan jangan menjadikan guru bagi guru yang mempunyai prilaku akhlak tercela dengan catatan kita juga tidak boleh tidak menghargai guru yang mencerminkan akhlak yang terpuji.

Karena dengan sistem kemandirian yang saya sebutkan, murid tidak akan menggantungkan semuanya pada guru karena guru juga manusia, pastilah ada sisi buruknya. Bedanya guru belajar lebih dahulu dari pada muridnya.

Karakter Dengan Mindset
Berfikir yang obyektif, sportif, adil dan sejujur-jujurnya, itu semua harus ter-aplikasikan dalam wajah kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara yang meliputi "Hubungan antara" siapa dengan siapa mudah-mudahan semua ini akan bercerminkan karakter atau mindset yang baik.

Paradigma
Semboyan paradigma sesuatu yang mengalir harus berani mengkoreksi untuk di perbaiki dengan landasan kemaslahatan dan tidak picik, selalu memperbanyak referensi sumber-sumber yang terpercaya.

Al-qur-an Sebagai Sumber Referensi 
Dengan berfikir yang saya uraikan di atas, saya rasa bagi sandaran kita juga yang berlainan, sudah selayaknya baca juga al-qur-an karena untuk menunjang kemajuan secara individual yang selama ini terbelenggu. Karena semua individu berhak atas kelanjutan hidup dunia dan akhirat dengan selamat.

Teman-teman Media Ngaji semoga apa yang saya tulis ini sebagai pemicu semangat untuk selalu memperbaiki diri.

Media Ngaji sangat mengharapkan saran dan kritiknya, silahkan salurkan kritik dan saran teman-teman semua melalui halaman Kontak atau teman-teman bisa berkomentar langsung melalui forum komentar yang tersedia di bawah, kami selalu terbuka untuk anda.

0 Response to "Rahasia Seorang Guru Besar"

Posting Komentar