Islam Itu Indah, Agama Yang Penuh Toleransi

Allah SWT telah mengutus para Nabi dan Rasul, dari Nabi Adam A.s sampai kepada Nabi Muhammad SAW. Dengan syariat yang berbeda-beda, namun tetap satu aqidah ketauhidan yaitu (percaya kepada tuhan satu yaitu Allah SWT) dan antara nabi satu dengan nabi yang lainnya syariatnya di sesuaikan dengan keadaan zaman pada saat itu, dari nabi-nabi sebelumnya selalu mengisyaratkan akan datang juga seorang nabi setelah kenabian pada saat itu.

Sebelum Nabi Muhammad SAW di utus oleh Allah SWT, juga telah di nashkan dalam kitab-kitab nabi terdahulu, seperti di dalam kitab Zabur yang di turunkan kepada Nabi Dawud A.s dan kitab Taurat yang di turunkan kepada Nabi Musa A.s, juga kitab Injil yang di turunkan kepada Nabi Isa A.s, masing-masingdari kitab -kitab tersebut menashkan atau meriwayatkan bahwa "akan datang seorang Nabi akhir zaman dari negeri dataran faron (yang sekarang arab), keturunan dari Banu Ismail A.s bin Nabi Ibrahim A.s yaitu Nabi Muhammad SAW, yang akan membawa ajaran Al-qur-an untuk seluruh umat manusia".

Namun dengan keadaan dan kepentingan pada saat itu, mereka telah merubah dan menggantinya kitab-kitab tersebut, terutama ayat-ayat yang menyebut akan datang seorang utusan sebagai nabi penutup akhir zaman, di sesuaikan dengan kekuasaan pada waktu itu, oleh orang-orang yang kufur kepada Allah dan Nabinya.

Nabi Muhammad SAW adalah nabi akhir zaman yang kitabnya Al-qur-an yang merangkum semua kitab-kitab sebelumnya di peruntukan kepada seluruh umat manusia di bumi ini dan menjadi rahmat bagi alam semesta.

Dengan di utusnya Nabi Muhammad SAW, sebagai penutup para nabi dan rasul, otomatis tidak ada nabi setelahnya dan kepada para pengikut-pengikut dari nabi sebelumnya wajiblah mengikuti memeluk ajaran Rosulullah Saw yaitu agama islam.

Islam Itu Indah, Agama Yang Penuh Toleransi

10 Ayat Yang Sama Ssperti Al-qur-an
Begitu juga Al-qur-an adalah sebagai kitab penutup dari kitab-kitab sebelumnya untuk petunjuk bagi umat manusia, dan sebagai satu-satunya kalamullah di dunia ini, yang kemurnian dan keasliannya di pelihara oleh Allah SWT sampai akhir nanti, sebagai bukti Allah SWT memelihara Al-qur-an yang di terangkan di dalam ayat-ayat itu sendiri. Allah SWT menantang kepada seluruh makhluk yang ada di bumi ini, supaya membuat 10 ayat yang sama dengan Al-qur-an, lalu ajaklah orang-orang untuk beriman kepadanya kata Allah "pasti tidak akan bisa" selama-lamanya.

Teman Media Ngaji yang di rahmati Allah. Itulah cara Allah menjaga Al-qur-an agar supaya tetap terjaga dari keasliannya dan kemurniaannya. Akan tetapi dari zaman Rosulullah sampai zamn sekarang ini, banyak juga orang-orang yang tidak beriman dan mencoba dirinya menjadi seorang rasul palsu dan berakhir dengan tragis.

Sang Khalifah Yang Toleransi
Agama Islam yang penuh dengan kedamaian memandang mereka non muslim atau kafir adalah sebagai orang-orang baik yang patut di kasihani dan di beritakannya tentang islam, agar supaya mereka juga ikut merasakan rahmat dari Allah SWT,  di dunia maupun di akhirat amin. Itu semua sudah menjadi kewajiban kita semua umat islam, apabila dia tetap pada kepercayaannya maka itu semua bukan menjadi urusan kita lagi, melainkan semata-mata menjadi urusan Allah SWT. Walaupun demikian islam sangat menjunjung tinggi rasa toleransi beragama.

Suatu ketika ada salah satu gubernur dari Khalifah Umar bin Khatab, yang akan membongkar secara paksa rumah non muslim, untuk di jadikan masjid bagi umat islam, dan non muslim itu melapor kepada Khalifah Umar bin Khatab "Ya amirul mu'minin, rumah saya akan di gusur oleh sang gubernur untuk di jadikan masjid, sedangkan saya tidak punya tempat tinggal lagi selain itu, jika rumah saya di gusur lantas saya tinggal dimana?". Mendengar laporan non muslim tersebut, Khalifah Umar bin Khatab marah besar dan mengambil satu buah tulang, lalu di goresnya tulang tersebut dengan pedangnya, di berikan kepada non muslim tersebut, "Bawa tulang ini berikan kepada gubernur itu". Akhirnya non muslim tersebut pulang membawa tulang, untuk di sampaikan kepada sang gubernur, setelah gubernur menerima tulang dari non muslim tersebut, sang gubernur spontan terkejut gemetar mengigil ketakutan, akhirnya gubernur tersebut tidak melanjutkan lagi penggusurannya pada tempat tinggal non muslim tersebut.

Teman-teman Media Ngaji dengan kisah tersebut Umar bin Khatab seorang khalifah telah membuktikan Islam adalah agama yang penuh toleransi terhadap pemeluk agama lain. Juga di Indonesia yang mayoritas masyarakatnya memeluk agama islam, jika islam tidak toleransi maka tidak akan ada tempat-tempat ibadah agama lain.

Islam sangatlah toleransi di segala hal dalam rangka "Hablu minanas". Tetapi tidak ada toleransi jika masalah Aqidah sampai kapanpun.

Semoga apa yang saya tulis ini, menjadikan bertambah ilmu khususnya bagi saya sendiri dan teman-teman pembaca semuanya.


Media Ngaji sangat mengharapkan saran dan kritiknya, silahkan salurkan kritik dan saran teman-teman semua melalui halaman Kontak atau teman-teman bisa berkomentar langsung melalui forum komentar yang tersedia di bawah, kami selalu terbuka untuk anda.

0 Response to "Islam Itu Indah, Agama Yang Penuh Toleransi"

Posting Komentar