Tahun baru masehi adalah tahun yang penanggalannya berdasarkan perhitungan putaran matahari, islam menyebutnya dengan penanggalan "Samsiah". Masehi di tanggalkan semenjak jaman Nabi Isa A.s, adapun penanggalan umat islam yaitu berdasarkan perhitungan bulan yang di sebut penanggalan "Qomaria".
Antara samsiah (masehi) dan qomaria (hijriah), selisih awal pembuatannya kurang lebih 579 tahun, setelah itu baru ada penanggalan hijriah yang di buat pada waktu jamannya Nabi Muhammad SAW ketika hijrah dari mekah ke madinah.
Dengan itu semua penanggalan tahun masehi lebih dulu dari pada penanggalan tahun hijriah, begitu juga Nabi Isa A.s lebih dulu di utus oleh Allah SWT menjadi nabi dan rasul dari pada Nabi Muhammad SAW dengan selisih waktu 579 tahun.
Teman-teman Media Ngaji, Nabi Muhammad SAW adalah nabi penutup akhir jaman, yang mana ajaran atau syariat-syariatnya menggantikan ajaran atau syariatnya nabi-nabi sebelumnya. "Agama yang paling mulia di sisi Allah SWT adalah agama islam dan Nabi Muhammad SAW di utus kemuka bumi ini hanyalah untuk menyempurnakan akhlak manusia sekalian".
Penangalan tahun masehi di indonesia menjadi kalender baku yang selalu di terbitkan setiap tahunnya, di bagian bawah angka penanggalan tahun masehi, hanya terselip angka kecil yaitu angka penanggalan tahun hijriah, ada juga yang menyebutnya "Tanggalan Jawa", karena di situ di cantumkan juga nama-nama weton yaitu Pon, Wage, Kliwon, Pahing dan Legi.
Islam di indonesia mempunyai karakter atau sifat yang terbentuk dari beberapa suku maupun etnis, karena sifat dan watak orang indonesia sangat menghargai dan menghormati orang lain apalagi pendatang.
Sekarang islam di indonesia mempunyai pemeluk mayoritas, semua orang asing yang masuk ke indonesia hampir seluruhnya merasa senang, sebab orang indonesia sangat terbuka dan ramah, sopan dan santun penduduknya. Ini tidak terlepas dari ajaran-ajaran agama islam yang di bawa oleh pendahulu-pendahulu kita yang masuk indonesia untuk menyebarkan agama islam.
Dengan penduduk yang sekarang mayoritas beragama islam, sebetulnya sangatlah mungkin untuk mengganti dan menghapusnya kalender masehi dengan kalender hijriah, karena memang sudah menjadi hak umat islam di indonesia sebagai pemeluk mayoritas sebagai suatu kebutuhan, tetapi itu semua tidak terjadi karena islam sangat menghormati dan melindungi kaum minoritas.
Sifat orang islam yang rendah hati tidak sombong dan bermartabat sebagai bangsa indonesia, terkadang sering di manfaatkan di salahgunakan oleh orang lain (orang asing) untuk menjelek-jelekkan umat islam di indonesia, ini sungguh sangat di sayangkan.
Tahun baru masehi 2015 yang sebentar lagi datang, patutlah kita sebagai bangsa islam yang bermartabat dan beradap, menghormati mereka yang merayakannya, tetapi khusunya umat islam, tidak usahlah ikut-ikutan merayakan tahun baru masehi, karena ketika kita sudah menyerupai kaum tersebut, berarti kita menjadi sebagian dari kaum tersebut. "Menghormati dan menghargai bukan berarti kita harus seperti mereka".
Teman-teman Media Ngaji yang di rahmati Allah SWT. Cukuplah penanggalan masehi kita hormati dan kita pergunakan untuk catatan administratif saja tidak lebih. Karena kita umat islam mempunyai penanggalan sendiri yaitu penanggalan tahun hijriah yang patut kita peringati setiap tahunnya.
Apakah kita tidak pernah merasa malu, memakai perhiasan , baju dan lain sebagainya, sementara perhiasan dan baju tersebut itu cuma dapat minjam dari orang lain.
Kini semua sudah saatnya merasa malu, jangan sampai ada orang yang mengatakan "Islam tidak tahu malu" dan apabila ternyata ada yang mengatakan itu janganlah kita marah-marah, yang terpenting marilah kita memperbaiki itu semua, dari mulai kota-kota besar sampai desa-desa kecil, tegakan syiar islam dengan memeriahkan memperingati tahun bari islam yaitu tahun baru hijriah.
Teman-teman Media Ngaji itu saja yang bisa saya tuliskan, semoga semoga bisa menggugah teman-teman semuanya, agar hidup menjadi bararti dan selamat dunia akhirat "amin".
Antara samsiah (masehi) dan qomaria (hijriah), selisih awal pembuatannya kurang lebih 579 tahun, setelah itu baru ada penanggalan hijriah yang di buat pada waktu jamannya Nabi Muhammad SAW ketika hijrah dari mekah ke madinah.
Dengan itu semua penanggalan tahun masehi lebih dulu dari pada penanggalan tahun hijriah, begitu juga Nabi Isa A.s lebih dulu di utus oleh Allah SWT menjadi nabi dan rasul dari pada Nabi Muhammad SAW dengan selisih waktu 579 tahun.
Teman-teman Media Ngaji, Nabi Muhammad SAW adalah nabi penutup akhir jaman, yang mana ajaran atau syariat-syariatnya menggantikan ajaran atau syariatnya nabi-nabi sebelumnya. "Agama yang paling mulia di sisi Allah SWT adalah agama islam dan Nabi Muhammad SAW di utus kemuka bumi ini hanyalah untuk menyempurnakan akhlak manusia sekalian".
Penangalan tahun masehi di indonesia menjadi kalender baku yang selalu di terbitkan setiap tahunnya, di bagian bawah angka penanggalan tahun masehi, hanya terselip angka kecil yaitu angka penanggalan tahun hijriah, ada juga yang menyebutnya "Tanggalan Jawa", karena di situ di cantumkan juga nama-nama weton yaitu Pon, Wage, Kliwon, Pahing dan Legi.
Islam di indonesia mempunyai karakter atau sifat yang terbentuk dari beberapa suku maupun etnis, karena sifat dan watak orang indonesia sangat menghargai dan menghormati orang lain apalagi pendatang.
Sekarang islam di indonesia mempunyai pemeluk mayoritas, semua orang asing yang masuk ke indonesia hampir seluruhnya merasa senang, sebab orang indonesia sangat terbuka dan ramah, sopan dan santun penduduknya. Ini tidak terlepas dari ajaran-ajaran agama islam yang di bawa oleh pendahulu-pendahulu kita yang masuk indonesia untuk menyebarkan agama islam.
Dengan penduduk yang sekarang mayoritas beragama islam, sebetulnya sangatlah mungkin untuk mengganti dan menghapusnya kalender masehi dengan kalender hijriah, karena memang sudah menjadi hak umat islam di indonesia sebagai pemeluk mayoritas sebagai suatu kebutuhan, tetapi itu semua tidak terjadi karena islam sangat menghormati dan melindungi kaum minoritas.
Sifat orang islam yang rendah hati tidak sombong dan bermartabat sebagai bangsa indonesia, terkadang sering di manfaatkan di salahgunakan oleh orang lain (orang asing) untuk menjelek-jelekkan umat islam di indonesia, ini sungguh sangat di sayangkan.
Tahun baru masehi 2015 yang sebentar lagi datang, patutlah kita sebagai bangsa islam yang bermartabat dan beradap, menghormati mereka yang merayakannya, tetapi khusunya umat islam, tidak usahlah ikut-ikutan merayakan tahun baru masehi, karena ketika kita sudah menyerupai kaum tersebut, berarti kita menjadi sebagian dari kaum tersebut. "Menghormati dan menghargai bukan berarti kita harus seperti mereka".
Teman-teman Media Ngaji yang di rahmati Allah SWT. Cukuplah penanggalan masehi kita hormati dan kita pergunakan untuk catatan administratif saja tidak lebih. Karena kita umat islam mempunyai penanggalan sendiri yaitu penanggalan tahun hijriah yang patut kita peringati setiap tahunnya.
Apakah kita tidak pernah merasa malu, memakai perhiasan , baju dan lain sebagainya, sementara perhiasan dan baju tersebut itu cuma dapat minjam dari orang lain.
Kini semua sudah saatnya merasa malu, jangan sampai ada orang yang mengatakan "Islam tidak tahu malu" dan apabila ternyata ada yang mengatakan itu janganlah kita marah-marah, yang terpenting marilah kita memperbaiki itu semua, dari mulai kota-kota besar sampai desa-desa kecil, tegakan syiar islam dengan memeriahkan memperingati tahun bari islam yaitu tahun baru hijriah.
Teman-teman Media Ngaji itu saja yang bisa saya tuliskan, semoga semoga bisa menggugah teman-teman semuanya, agar hidup menjadi bararti dan selamat dunia akhirat "amin".
0 Response to "Islam Memandang Tahun Baru Masehi 2015"
Posting Komentar