Islam adalah keyakinan (hakekat) dan syari’at, menjalankan syari’at harus dengan keyakinan,dan keyakinan harus disertai syari’at (perbuatan), menurut Islam syariat dan keyakinan keduanya tidak bisa dipisahkan melainkan satu paket seperti antara Niat dan amal perbuatan, contohnya ketika kita mengerjakan Shalat syari’atnya adalah gerakan dan hakekatnya menyembah Allah, begitu juga segala sesuatu tergantung pada niat, niat itu adanya di dalam hati menyengaja melakukan sesuatu di iringi dengan amal perbuatan adapun melafalkan niat hukumnya sunat.
Jangan Takut Ziarah Kubur
Ziarah kubur hukumnya telah di tetapkan adalah sunat,namun ada sebagian orang yang tidak mau untuk Ziarah kubur dengan alasan takut orang akan mengira Musyrik, pernyataan ini adalah alasan yang mengada-ada untuk melemahkan orang-orang yang mau pergi Ziarah kubur, dari mana Musyriknya kalau niat dan keyakinanya berdo’a minta kepada Allah, dan kenapa mesti harus takut orang lain akan mengira perbutan itu Musyrik, yang ada orang yang bicara seperti itu adalah orang yang ibadahnya hanya ingin dipuji sama orang lain(Riya).
Ketika kita tidak mau lagi berziarah kubur pada hakekatnya adalah kita tidak menghormati dan menghargai jasa-jasa pendahulu kita, bangsa yang baik adalah bangsa yang mau menghormati dan menghargai jasa-jasa pendahulunya, salah satunya adalah kita mendatangi kubur-kubur beliau (ziarah kubur), terutama kubur kedua orang tua kita, saudara-saudara kita, agar mendapat berkah maksudnya berkah dari Allah yang diberikan para Nabi para Auliya dan seterusnya sampai muslimin wal muslimat semua diberikan berkah oleh Allah S.W.T. dan juga makam para waliyullah, makam para ‘ulama,para Syuhada, para sholihin, dan kalau ada kesempatan kita ke makam para sahabat Nabi, makam para Nabi dan ke makam Nabi Muhammad dan seterusnya.
Sabda Rasulullah s.a.w. yang artinya :
“Barangsiapa yang ziarah kekuburku (Nabi Muhammad) sesudah saya meninggal, maka orang tersebut seperti Ziarah ketika aku masih hidup” (H.R. Daruqutni).
Nabi Bersabda yang artinya :
“Barangsiapa Ziarah ke kuburku maka akan mendapat Syafaatku” (H.R. Daruqutni).
Anjuran Untuk Peziarah Kubur
Untuk peziarah kubur di anjurkan membaca hadiyah Al-fatihah, surat Al-Ikhlash, Ayat Kursi, membaca AL-qur’an, Tahlil, Tahmid, Shadaqah yang pahalanya diberikan kepada arwah orang tersebut, dan apabila mempunyai hajat sambil niat wasilah Insyaallah akan terkabul, Ziarh kubur kepada orang-orang islam mu’min salah satu dari pada tingkah laku Nabi Muhammad s.a.w. sebab Nabi Muhammad juga pernah ziarah ke kubur Ahli Baqi’ dan memintakan ampun untuk ahli baqi’ tersebut, dan ziarah kubur juga ke kuburnya para yang mati Syahid perang uhud, dan juga ziarah ke makam ibunya.
Sabda Nabi S.A.W. yang artinya :
Dari Abu Hurairah r.a berkata ; Nabi SAW. Berzizrah ke kubur ibundanya, maka menangislah dan menangislah orang-orang disekitarnya, Nabi berkata : aku minta izin kepada tuhanku untuk memohonkan ampunan bagi ibuku. Tuhan tidak mengizinkan aku berbuat demikian, dan aku minta izin kepada tuhanku menziarahi kubur ibuku, lalu tuhan mengizinkanya, karena itu berziarahlah ke kubur, karena ziarah kubur itu dapat mengingatkan akan mati. (H.R Al-jama’ah).
Tata cara ziarah kubur
Ziarah kubur mempunyai maksud berwasilah mendo’akan, mengingat mati dan megingat hari Akhirat bahwa pasti kita akan menyusul mereka yang telah mendahului kita di alam kubur, maka daripada itu ketika kita ziarah kubur disunatkan memberi salam kepada ahli kubur, seperti yang telah di ajarkan oleh Rasulullah s.a.w. seperti ini :
“Assalamu’alaikum ahladiyar minal mu’minin wal mu’minat wa inna insyaallah bikum lahikun, nas alullaha lana walakumu l’afiyah” ketika masuk ke pekuburan harus khusu’ dan tenang, dan berpakain harus yang sederhana, tidak boleh mewah-mewah dan di sunatkan membaca Yassin.
Hukum Ziarah kubur
Hukum Ziarah kubur adalah sunat bagi laki-laki, Ziarah kubur ialah salah satu jalan dapat membawa manusia untuk mengingatkan akan mati.
Sabda Nabi Muhammad S.A.W. yang artinya :
Dari Buraidah bin Al-Hushaib Al-Aslami r.a. berkata : Nabi Muhammad bersabda, “Dahulu aku pernah melarang kalian berziarah kubur, tetapi sekarang hendaklah berziarah kubur” (H.R. Muslim) Turmudzi menambahkan : “karena ziarah itu mengingatkan akan Akherat”.
Tentang Ziarah Kubur Bagi Wanita
Nabi bersabda yang artinya :
Dari Abu Hurairah r.a. Bahwasanya Rasulullah S.A.W. Melaknat wanita-wanita yang berziarah kubur. (H.R. Turmudzi dan di sahkan oleh Ibnu Hiban)
Sabda Nabi Muhammad s.a.w. yang artinya :
Dari Abdullah bin Abi Mulaikah berkata : bahwasanya ‘Aisyah pada suatu hari kembali dari pekuburan, maka aku berkata padanya : wahai Ummul Mu’minin, dari mana engkau datang ? beliau menjawab : aku dari kubur saudaraku Abdurahman, aku bertanya kepadanya : bukankah Nabi saw. Telah melarang wanita, menziarahi kubur ? ‘Aisyah menjawab : benar Nabi saw. Melarang kita menziarahi kubur, tetapi kemudian Nabi menyuruh kita menjiarahinya.” (H.R. Al-atsram ; tersebut dalam sunanya Al-Muntaqa).
Sikap Terhadap Si Mati
Apabila mayit telah terbujur, hendaklah kita menyanjung dan memuji terhadapnya akan segala kebaikan dan keta’atanya dengan memohon ampunan untuknya, karena ucapan-ucapan kebaikan itu dari kita yang masih hidup, diaminkan oleh para malaikat, sebagaiman Sabda Nabi yang artinya :
Dari Ummi Salamah r.a. ia berkata : Rasulullah s.a.w. berkata : “Apabila kamu menghadapi orang yang sakit atau mati, maka hendaklah engkau mengucapkan kebaikan (menyatakan bahwa ia orang baik) karena sesungguhnya malaikat mengaminkan segala yang engkau katakan” (H.R Muslim)
Terhadp orang-orang yang telah mendahului kita, Rasulullah telah memberikan tuntunanya kepada kita sebagai berikut yang artinya :
Dari ‘Aisyah ra. Berkata: Rasulullah saw. Bersabda : “Janganlah engkau mencaci orang-orang yang telah meninggal, karena mereka telah sampai kepada apa yang mereka kerjakan” (H.R Bukhari)
Teman Medi Ngaji yang di muliakan Allah, semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua amin.
Sumber gambar : Infopublik.id |
Jangan Takut Ziarah Kubur
Ziarah kubur hukumnya telah di tetapkan adalah sunat,namun ada sebagian orang yang tidak mau untuk Ziarah kubur dengan alasan takut orang akan mengira Musyrik, pernyataan ini adalah alasan yang mengada-ada untuk melemahkan orang-orang yang mau pergi Ziarah kubur, dari mana Musyriknya kalau niat dan keyakinanya berdo’a minta kepada Allah, dan kenapa mesti harus takut orang lain akan mengira perbutan itu Musyrik, yang ada orang yang bicara seperti itu adalah orang yang ibadahnya hanya ingin dipuji sama orang lain(Riya).
Ketika kita tidak mau lagi berziarah kubur pada hakekatnya adalah kita tidak menghormati dan menghargai jasa-jasa pendahulu kita, bangsa yang baik adalah bangsa yang mau menghormati dan menghargai jasa-jasa pendahulunya, salah satunya adalah kita mendatangi kubur-kubur beliau (ziarah kubur), terutama kubur kedua orang tua kita, saudara-saudara kita, agar mendapat berkah maksudnya berkah dari Allah yang diberikan para Nabi para Auliya dan seterusnya sampai muslimin wal muslimat semua diberikan berkah oleh Allah S.W.T. dan juga makam para waliyullah, makam para ‘ulama,para Syuhada, para sholihin, dan kalau ada kesempatan kita ke makam para sahabat Nabi, makam para Nabi dan ke makam Nabi Muhammad dan seterusnya.
Sabda Rasulullah s.a.w. yang artinya :
“Barangsiapa yang ziarah kekuburku (Nabi Muhammad) sesudah saya meninggal, maka orang tersebut seperti Ziarah ketika aku masih hidup” (H.R. Daruqutni).
Nabi Bersabda yang artinya :
“Barangsiapa Ziarah ke kuburku maka akan mendapat Syafaatku” (H.R. Daruqutni).
Anjuran Untuk Peziarah Kubur
Untuk peziarah kubur di anjurkan membaca hadiyah Al-fatihah, surat Al-Ikhlash, Ayat Kursi, membaca AL-qur’an, Tahlil, Tahmid, Shadaqah yang pahalanya diberikan kepada arwah orang tersebut, dan apabila mempunyai hajat sambil niat wasilah Insyaallah akan terkabul, Ziarh kubur kepada orang-orang islam mu’min salah satu dari pada tingkah laku Nabi Muhammad s.a.w. sebab Nabi Muhammad juga pernah ziarah ke kubur Ahli Baqi’ dan memintakan ampun untuk ahli baqi’ tersebut, dan ziarah kubur juga ke kuburnya para yang mati Syahid perang uhud, dan juga ziarah ke makam ibunya.
Sabda Nabi S.A.W. yang artinya :
Dari Abu Hurairah r.a berkata ; Nabi SAW. Berzizrah ke kubur ibundanya, maka menangislah dan menangislah orang-orang disekitarnya, Nabi berkata : aku minta izin kepada tuhanku untuk memohonkan ampunan bagi ibuku. Tuhan tidak mengizinkan aku berbuat demikian, dan aku minta izin kepada tuhanku menziarahi kubur ibuku, lalu tuhan mengizinkanya, karena itu berziarahlah ke kubur, karena ziarah kubur itu dapat mengingatkan akan mati. (H.R Al-jama’ah).
Tata cara ziarah kubur
Ziarah kubur mempunyai maksud berwasilah mendo’akan, mengingat mati dan megingat hari Akhirat bahwa pasti kita akan menyusul mereka yang telah mendahului kita di alam kubur, maka daripada itu ketika kita ziarah kubur disunatkan memberi salam kepada ahli kubur, seperti yang telah di ajarkan oleh Rasulullah s.a.w. seperti ini :
“Assalamu’alaikum ahladiyar minal mu’minin wal mu’minat wa inna insyaallah bikum lahikun, nas alullaha lana walakumu l’afiyah” ketika masuk ke pekuburan harus khusu’ dan tenang, dan berpakain harus yang sederhana, tidak boleh mewah-mewah dan di sunatkan membaca Yassin.
Hukum Ziarah kubur
Hukum Ziarah kubur adalah sunat bagi laki-laki, Ziarah kubur ialah salah satu jalan dapat membawa manusia untuk mengingatkan akan mati.
Sabda Nabi Muhammad S.A.W. yang artinya :
Dari Buraidah bin Al-Hushaib Al-Aslami r.a. berkata : Nabi Muhammad bersabda, “Dahulu aku pernah melarang kalian berziarah kubur, tetapi sekarang hendaklah berziarah kubur” (H.R. Muslim) Turmudzi menambahkan : “karena ziarah itu mengingatkan akan Akherat”.
Tentang Ziarah Kubur Bagi Wanita
Nabi bersabda yang artinya :
Dari Abu Hurairah r.a. Bahwasanya Rasulullah S.A.W. Melaknat wanita-wanita yang berziarah kubur. (H.R. Turmudzi dan di sahkan oleh Ibnu Hiban)
Sabda Nabi Muhammad s.a.w. yang artinya :
Dari Abdullah bin Abi Mulaikah berkata : bahwasanya ‘Aisyah pada suatu hari kembali dari pekuburan, maka aku berkata padanya : wahai Ummul Mu’minin, dari mana engkau datang ? beliau menjawab : aku dari kubur saudaraku Abdurahman, aku bertanya kepadanya : bukankah Nabi saw. Telah melarang wanita, menziarahi kubur ? ‘Aisyah menjawab : benar Nabi saw. Melarang kita menziarahi kubur, tetapi kemudian Nabi menyuruh kita menjiarahinya.” (H.R. Al-atsram ; tersebut dalam sunanya Al-Muntaqa).
Sikap Terhadap Si Mati
Apabila mayit telah terbujur, hendaklah kita menyanjung dan memuji terhadapnya akan segala kebaikan dan keta’atanya dengan memohon ampunan untuknya, karena ucapan-ucapan kebaikan itu dari kita yang masih hidup, diaminkan oleh para malaikat, sebagaiman Sabda Nabi yang artinya :
Dari Ummi Salamah r.a. ia berkata : Rasulullah s.a.w. berkata : “Apabila kamu menghadapi orang yang sakit atau mati, maka hendaklah engkau mengucapkan kebaikan (menyatakan bahwa ia orang baik) karena sesungguhnya malaikat mengaminkan segala yang engkau katakan” (H.R Muslim)
Terhadp orang-orang yang telah mendahului kita, Rasulullah telah memberikan tuntunanya kepada kita sebagai berikut yang artinya :
Dari ‘Aisyah ra. Berkata: Rasulullah saw. Bersabda : “Janganlah engkau mencaci orang-orang yang telah meninggal, karena mereka telah sampai kepada apa yang mereka kerjakan” (H.R Bukhari)
Teman Medi Ngaji yang di muliakan Allah, semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua amin.
0 Response to " Ziarah Kubur Takut Dikira Musyrik"
Posting Komentar