Bahasa adalah alat komunikasi untuk mempermudah berhubungan antara satu dengan yang lainya, Indonesia adalah suatu bangsa yang mempunyai berbagai macam suku bangsa dan bahasa yang berbeda-beda, maka pada tanggal 28 Oktober 1928 yang terkenal dengan sumpah pemuda bahasa indonesia resmi menjadi bahasa yang dipakai oleh bangsa indonesia sebagai bahasa persatuan dengan tujuan yang sanagat mulia yaitu memudahkan orang untuk berkomunikasi,dan baru pada tanggal 18 Agustus 1945 bahasa indonesia di resmikan secara yuridis, akan tetapi dengan seiringnya perkembangan zaman yang sarat dengan kepentingan-kepentingan tertentu, banyak orang yang memakai bahasa indonesia ataupun bahasa daerah dengan cara menyingkat yang sekarang lagi populer. terus terang saya sendiri semakin sulit untuk memahami bahasa-bahasa singkatan itu, apalagi bagi yang lansia (lanjut usia) pasti pusing tuh..
Kamus KBBI
Dalam kamus besar bahasa indonesia , pusat bahasa telah mencantumkan banyak Akronim baru, yang berkaitan dengan bahasa singkatan misalnya Rudal (peluru kendali), Berdikari (berdiri diatas kaki sendiri), Sinetron (sinema elektronik), Cerpen (cerita pendek), dan Sendratari (seni drama dan tari), ini hanya beberapa contoh.
Akronim Penganan Khas Sunda
Karena gemar makanan dan penasaran, Akronim nama-nama makanan dalam kamus tersebut. Beberapa nama penganan terekam di singkat, dicocol enak disingkat Colenak, yakni penganan , dibuat dari singkong yang dibakar dan di cocolkan ke kinca (cairan dari gula merah), Bakso tahu goreng tahu goreng (Batagor), makanan khas bandung yang dibuat dari tahu berisi adonan bakso kemudian digoreng, diberi kuah kacang atau kuah bakso, aci di colok (Cilok), bakso yang dibuat dari tepung kanji dan di hidangkan dengan ditusuk seperti satai, amis dijero(Misro), penganan yang dibuat dari singkong dan gula merah yang digoreng seperti comro, dan oncom dijero (Comro), penganan dari singkong yang diparut, di bentuk bulat panjang yang dalamnya diisi oncom yang dibumbui, kemudian digoreng, uniknya semua akronim itu penganan sunda.
Sejarah Singkatan Atau Akronim (Asal-Usul)
Sejarah mencatat lembaga yang pertama kali memproduksi singkatan adalah negara, kemudian agama, sebelumera kristiani sinkatan resmi kekaisaran romawi adalah SPR (senatus populusque romanus), pada era awal kristiani beredar kata Ichthus (dari bahasa yunani berarti ikan), yang merangkap iesous christos theou hyios soter, sebuah kode rahasia para pengikut kristus yang hidup dalam tekanan kekaisaran Romawi ,Militer romawi pada era itu juga menciptakan INRI, dikenal sebagai kependekan dari Iesus Nazarenus Rex Iudaeorum.
Dari catatan ini terlihat bahwa militer adalah lembaga pertama yang memproduksi singkata yang kemudian menyabarkanya, sejak negara lahir dan menjadi institusi mapan, persaingan antar negara di tandai adu kekuatan militer, dan singkatan atau akronim menjadi strategi militer dalam memperluas pengaruh, maka singkatan atau akronim disosialisasi secara resmi, bahkan terasa dipaksakan, dilingkungan militer indonesia, tradisi akronimberkembang hebat, akronim yang mudah, seperti Polwan (polisi wanita), Hankam (pertahanan keamanan), Litsus (peneliti khusus), atau Satpam (satuan pengamanan), masih lancar diucapkan, tapi bagaimana dengan akronim Ipoleksosbudhankam (ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan), sulit juga nih.. Alutsista (alat utama sistem persenjataan), Polhukam (politik, hukum, keamanan), dan Yonzipur (batalion zeni tempur), yang sukar di ingat dan di ucapkan ? padahal singkatan dan akronim diproduksi untuk komunikasi cepat, jargon pengingat, dan sosialisasiideologi, agar mudah diterima publik, singkatan dan akronim yang didesakan ke nalar publik menjadi penanda represi suatu rezim, dalam hal ini orde baru.
Sejarah juga mencatat, dunia bisnis juga pemasok singkatan dan akronim terbanyak setelah militer, beberapa contoh BEJ (bursa efek jakarta), PT. (perseroan terbatas), dan PT Tbk (perseroan terbatas terbuka), disini singkatan dan akronim berfungsi pragmatis, komunikasi cepat, alat bantu mengingat, dan merek dagang.
Akronim Penganan Asing
Tatkala wisata kuliner menjadi gaya hidup di kota-kota besar, di dukung media masa, khususnya televisi dan media sosial, penyingkatan kian menjamur, tanpa disadari , nalar kita telah dijinakan untuk menerima singkatan makanan, seperti KFC (kentucky fried chicken), McD (Mcdonald’s), dan CFC (California fried chicken), pragmatisme mebuat pelafalan singkatan tak hirau soal asing atau tidak, yang penting di ucapkan dengan mudah dan enak didengar.
Persaingan bisnis membutuhkan strategi komunikasi pemasaran, bisnis berkala rumah tangga tak luput dari kebutuhan memendekan nama makanan, singkatan atau akronim nama makanan yang beredar di tengah masarakat terus bertambah, belum terhitung dari lembaga-lembaga resmi negara dan bidang teknologi, yang sebagian tdak (atau belum) terekam dalam KBBI pusat bahasa.
Nama Singkatan Penganan Haram Yang Banyak Beredar
Namun akronim nama penganan ternyata tak lepas dari kebutuhan sopan-santun di ruang publik yang majemuk, babi dan anjing adalah hewan yang haram oleh umat Islam, karena itu dalam percakapan dan periklanan babi kerap disingkat menjadi B2, dan anjing disebut B1, di Manado, anjing disebut RW, kependekan dari rintek wuuk (bulu halus), yan tak terkait dengan rukun warga, orang medan memiliki singkatan BPK yang mewakili dua realitas, badan pemeriksa keuangan dan babi panggang karo, dalam hal ini, akronim ternyata dibutuhkan untuk menyamarkan nama-nama makanan.
Teman Media ngaji yang saya hormati, terutama yang muslim, agar berhati-hatilah terhadap singkatan penganan, sekarang banyak beredar akronim atau nama singkatan makanan haram.
Semoga bermanfaat dan bertambah ilmu pengetahuanya.
Kamus KBBI
Dalam kamus besar bahasa indonesia , pusat bahasa telah mencantumkan banyak Akronim baru, yang berkaitan dengan bahasa singkatan misalnya Rudal (peluru kendali), Berdikari (berdiri diatas kaki sendiri), Sinetron (sinema elektronik), Cerpen (cerita pendek), dan Sendratari (seni drama dan tari), ini hanya beberapa contoh.
Akronim Penganan Khas Sunda
Karena gemar makanan dan penasaran, Akronim nama-nama makanan dalam kamus tersebut. Beberapa nama penganan terekam di singkat, dicocol enak disingkat Colenak, yakni penganan , dibuat dari singkong yang dibakar dan di cocolkan ke kinca (cairan dari gula merah), Bakso tahu goreng tahu goreng (Batagor), makanan khas bandung yang dibuat dari tahu berisi adonan bakso kemudian digoreng, diberi kuah kacang atau kuah bakso, aci di colok (Cilok), bakso yang dibuat dari tepung kanji dan di hidangkan dengan ditusuk seperti satai, amis dijero(Misro), penganan yang dibuat dari singkong dan gula merah yang digoreng seperti comro, dan oncom dijero (Comro), penganan dari singkong yang diparut, di bentuk bulat panjang yang dalamnya diisi oncom yang dibumbui, kemudian digoreng, uniknya semua akronim itu penganan sunda.
Sejarah Singkatan Atau Akronim (Asal-Usul)
Sejarah mencatat lembaga yang pertama kali memproduksi singkatan adalah negara, kemudian agama, sebelumera kristiani sinkatan resmi kekaisaran romawi adalah SPR (senatus populusque romanus), pada era awal kristiani beredar kata Ichthus (dari bahasa yunani berarti ikan), yang merangkap iesous christos theou hyios soter, sebuah kode rahasia para pengikut kristus yang hidup dalam tekanan kekaisaran Romawi ,Militer romawi pada era itu juga menciptakan INRI, dikenal sebagai kependekan dari Iesus Nazarenus Rex Iudaeorum.
Dari catatan ini terlihat bahwa militer adalah lembaga pertama yang memproduksi singkata yang kemudian menyabarkanya, sejak negara lahir dan menjadi institusi mapan, persaingan antar negara di tandai adu kekuatan militer, dan singkatan atau akronim menjadi strategi militer dalam memperluas pengaruh, maka singkatan atau akronim disosialisasi secara resmi, bahkan terasa dipaksakan, dilingkungan militer indonesia, tradisi akronimberkembang hebat, akronim yang mudah, seperti Polwan (polisi wanita), Hankam (pertahanan keamanan), Litsus (peneliti khusus), atau Satpam (satuan pengamanan), masih lancar diucapkan, tapi bagaimana dengan akronim Ipoleksosbudhankam (ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan), sulit juga nih.. Alutsista (alat utama sistem persenjataan), Polhukam (politik, hukum, keamanan), dan Yonzipur (batalion zeni tempur), yang sukar di ingat dan di ucapkan ? padahal singkatan dan akronim diproduksi untuk komunikasi cepat, jargon pengingat, dan sosialisasiideologi, agar mudah diterima publik, singkatan dan akronim yang didesakan ke nalar publik menjadi penanda represi suatu rezim, dalam hal ini orde baru.
Sejarah juga mencatat, dunia bisnis juga pemasok singkatan dan akronim terbanyak setelah militer, beberapa contoh BEJ (bursa efek jakarta), PT. (perseroan terbatas), dan PT Tbk (perseroan terbatas terbuka), disini singkatan dan akronim berfungsi pragmatis, komunikasi cepat, alat bantu mengingat, dan merek dagang.
Akronim Penganan Asing
Tatkala wisata kuliner menjadi gaya hidup di kota-kota besar, di dukung media masa, khususnya televisi dan media sosial, penyingkatan kian menjamur, tanpa disadari , nalar kita telah dijinakan untuk menerima singkatan makanan, seperti KFC (kentucky fried chicken), McD (Mcdonald’s), dan CFC (California fried chicken), pragmatisme mebuat pelafalan singkatan tak hirau soal asing atau tidak, yang penting di ucapkan dengan mudah dan enak didengar.
Persaingan bisnis membutuhkan strategi komunikasi pemasaran, bisnis berkala rumah tangga tak luput dari kebutuhan memendekan nama makanan, singkatan atau akronim nama makanan yang beredar di tengah masarakat terus bertambah, belum terhitung dari lembaga-lembaga resmi negara dan bidang teknologi, yang sebagian tdak (atau belum) terekam dalam KBBI pusat bahasa.
Nama Singkatan Penganan Haram Yang Banyak Beredar
Namun akronim nama penganan ternyata tak lepas dari kebutuhan sopan-santun di ruang publik yang majemuk, babi dan anjing adalah hewan yang haram oleh umat Islam, karena itu dalam percakapan dan periklanan babi kerap disingkat menjadi B2, dan anjing disebut B1, di Manado, anjing disebut RW, kependekan dari rintek wuuk (bulu halus), yan tak terkait dengan rukun warga, orang medan memiliki singkatan BPK yang mewakili dua realitas, badan pemeriksa keuangan dan babi panggang karo, dalam hal ini, akronim ternyata dibutuhkan untuk menyamarkan nama-nama makanan.
Teman Media ngaji yang saya hormati, terutama yang muslim, agar berhati-hatilah terhadap singkatan penganan, sekarang banyak beredar akronim atau nama singkatan makanan haram.
Semoga bermanfaat dan bertambah ilmu pengetahuanya.
0 Response to "Macam-Macam Bahasa Singkatan Yang Susah di Mengerti "
Posting Komentar