Nbi Idris A.s sebagaimana di sebutkan dalam Al-qur-an yang artinya :
"Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris (yang tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang nabi. Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi". (Q.S Maryam : 56-57)
Dan dinyatakan lagi dalam Al-qur-an yang artinya :
"Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Dzulkifli. Semua mereka termasuk orang-orang yang sabar. Kami telah memasukkan mereka kedalam rahmat Kami. Sesungguhnya mereka termasuk orang-orang yang saleh". (Q.S Al-Anbiyaa : 85-86).
Nabi Idris A.s Orang Yang Pertama Menulis Dengan Pena
Menurut ahli nasab Nabi Idris A.s adalah satu nasab dengan Rosulullah SAW. dan berkesempatan hidup bersama Nabi Adam A.s selama tigaratus delapan puluh tahun, merupakan orang yang pertama kali menulis dengan pena, sebagai mana di sebutkan dalam hadis, ketika Rosulullah SAW tentang penulisan dengan krikil, maka beliau menjawab "Idris adalah Nabi yang menulis dengannya, barang siapa yang mengikuti jejak tulisannya, maka demikian itulah tulisannya". Nabi Idris A.s adalah orang yang berani dan memiliki kekuatan yang besar, sehingga beliau mendapatkan gelar "Harmasul haramisah" (Singa dari segala singa) .
Allah SWT mengangkat Nabi Idris A.s pada ke dudukan yang tinggi, sesuai firman Allah yang artinya :
"Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris (yang tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang nabi". (Q.S Maryam : 56).
Hal ini, sebagai mana yang di tegaskan dalam kitab shahih Bkhari dan Muslim, mengenai hadis Isra'mi'raj, bahwa Rosulullah SAW pernah melewati (bertemu) dengan Nabi Idris A.s. Sementara ketika itu ia berada di langit ke empat.
Pertemuan Malikat Dengan Nabi Idris A.s
Di ceritakan bahwa sebab di angkatnya Nabi Idris A.s di surga adalah bahwa setiap hari dan setiap malam amalnya di angkat, sebagai mana amal penduduk bumi. Lalu malaikat maut rindu bisa bertemu padanya, karena kerinduannya itu, ia memohon kepada Allah agar di izinkan berkunjung pada Nabi Idris A.s, dan Allag memperkenankan dan mengizinkannya, lalu ia datang berkunjung kepada Idris menjelma dalam bentuk manusia, dia mengucapkan salam kepada Nabi Idris dan duduk di sisinya.
Nabi Idris A.s selalu berpuasa sepanjang masa, ketika telah dekat saat berbuka, datanglah malaikat membawa makanan surga, dan Nabi Idris memakannya, seraya berkata pada pada malaikat maut, "Kamu juga silahkan makan". Namun dia tidak memakannya, karena dia adalah malaikat yang tidak butuh makan dan minum.
Selanjutnya Nabi Idris A.s berdiri melaksanakan ibadah, sementara malaikat maut duduk di sisinya sampai terbit fajar dan matahari muncul, sedangkan dia masih duduk di sisinya, Nabi Idris menjadi heran dengan orang itu yang tidak lain adalah malaikat maut tersebut.
Maka Nabi Idris berkata, "Wahai tuan, apakah engkau bersedia menemaniku berjalan-jalan, sehingga merasa senang?". Malaikat maut berkata "Ya".
Lalu kedua-nya bangkit berjalan-jalan sampai keduanya datang di suatu ladang, malaikat maut berkata, "Apakah kamu mengizinkan aku mengambil beberapa tangkai dari tanaman ini, untuk kita makan?". Nabi Idris A.s berkata "Subhanallah" kemarin kamu tidak mau makan, makanan yang halal, namun sekarang kamu ingin makan dari yang haram".
Kemudian keduanya terus melanjutkan perjalanan, hingga perjalanan keduanya telah memakan waktu selama empat hari, Nabi Idris melihat orang itu, berbeda dengan karakter manusia, maka dia bertanya, "Siapa kamu?". Dia menjawab : "Aku adalah malaikat maut". Idris berkata : "Apakah engkau yang mencabut nyawa?". Dia menjawab : "Ya". Idris berkata : "Engkau telah berada di sisiku sejak empat hari yang lalu, apakah engkau juga telah mencabut nyawa seseorang?". Dia menjawab : "Ya, bahkan aku telah mencabut banyak nyawa ruh-ruh semua mahkluk ada padaku, sebagaimana hidangan makanan, aku dapat meraihnya seprti aku mengambil sesuap makanan". Idris berkata : "Apakah kamu datang kepadaku sekedar untuk berkunjung ataukah dalam rangka untuk mencabut ruh ku?". Ia menjawab : "Aku datang untuk ziarah (berkunjung) padamu atas izin Allah SWT".
Nabi Idris A.s Melihat Surga
Ketika keduanya kembali ke tempat semula, Nabi Idris A.s berkata kepada malaikat maut : "Aku mempunyai hajat yang lain, aku ingin kamu pergi membawaku ke surga, hingga aku dapat melihat kenikmatan yang di ciptakan Allah buat hamba-hambanya yang saleh, supaya aku bisa menambah ketaatanku kepada-nya". Malaikat maut berkata : "Bagaimana mungkin aku membawamu ke surga tanpa seizin Allah SWT".
Dan Allah memberikan wahyu kepada malaikat maut agar membawanya pergi dan berhenti di depan pintu surga. Nabi Idris melihat surga dan segala macam kenikmatan yang ada di dalamnya, berapa kerajan yang besar, anugrah yang agung, pepohonan dan buah-buahan. Idris berkata : "Wahai saudaraku, aku telah mengalami sakitnya kematian, melihat kedahsyatan siksa neraka jahanam dan keterkejutan melihatnya, apakah engkau berkenan memohonkan kepada Allah SWT agar mengizinkan aku masuk ke dalam surga, dan minum airnya, supaya hilang bekas sakitnya kematian dan melihat neraka.
Lalu malaikat maut memohon kepada Allah SWT agar kiranya berkenan memberikan izin kepada Nabi Idris A.s masuk ke dalam surga dan keluar kembali. Maka idris masuk ke dalam surga, dia menaruh sepasang sandalnya di bawah sebuah pohon di antara pohon-pohon surga lalu dia keluar dari surga.
Kemudian ia berkata kepada malaikat maut : "Wahai malaikat maut, sandalku tertinggal di surga, maka bawalah aku kembali masuk ke dalam surga". Lalu dia di bawa masuk kembali ke dalam surga lagi, dan setelah di dalam surga Nabi Idris A.s tidak mau keluar. Maka malaikat maut bertriak "Wahai Idris keluarlah". Nabi Idris A.s berkata : "Aku tidak akan keluar, karena Allah SWT berfirman yang artinya :
"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan". (Q.S Al-'Ankabuut : 57).
Dan aku telah merasakannya, Allah SWT berfirman yang artinya :
"Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan". (Q.S Maryam : 71).
Akupun telah benar-benar mendatangi neraka, dan Allah SWT juga berfirman yang artinya :
"Mereka tidak merasa lelah di dalamnya dan mereka sekali-kali tidak akan dikeluarkan daripadanya". (Q.S Al-Hijr : 48).
Siapakah yang akan mengeluarkan aku dari surga ini kata Nabi Idris A.s.
Kemudian Nabi Idris A.s berkata : "Wahai malaikat maut, aku ada perlu padamu" Malikat maut menjawab : "Apa keperluanmu?". Indris menjawab : "Hajatku padamu adalah hendaklah kiranya engkau mencabut ruhku, kemudian aku mohon Allah menghidupkanku lagi, sehingga aku dapat beribadah setelah aku merasakan sakitnya kematian". Malaikat maut berkata : "Aku tidak akan mencabut nyawa seseorang kecuali atas izin Allah SWT".
Nabi Idris A.s Merasakan Sakitnya Pencabutan Ruh Atau Nyawa
Lalu Allah SWT memberi wahyu pada malaikat maut agar mencabut nyawanya Nabi Idris A.s. Maka malaikat maut mencabut nyawanya saat itu juga, Nabi Idris pun meninggal, setelah Idris meninggal, malaikat maut pun menangis dan berthadarrus kepada allah, memohon agar menghidupkan sahabatnya, Nabi Idris kembali.
Allah SWT memperkenankan permohonannya dan menghidupkan Nabi Idris A.s kembali, lalu malaikat maut bertanya padanya : "Bagaimana kamu dapatkan sakitnya kematian?". Idris menjawab : "Sesungguhnya hewan ketika di kelupas kulitnya hidup-hidup maka sungguh sakitnya kematian, seribu kali lebih sakit dari pada itu". Malaikat maut berkata : "Kehati-hatian dan kelembutan saat aku mencabut nyawamu belum pernah aku lakukan sebelumnya pada seorangpun".
Nabi Idris A.s Melihat Neraka
Nabi Idris A.s mengajukan permohonan lagi kepada malaikat maut. Nabi Idris berkata : "Aku masih mempunyai hajat lagi padamu, aku ingin melihat neraka jahanam dan aku ingin beribadah kepada Allah setelah melihat siksa, rantai dan belenggu serta segala macam azab neraka jahanam". Malaikat maut berkata : "Bagaimana aki bisa membawamu ke neraka tanpa seijin Allah SWT".
Lalu Allah SWT menurunkan wahyu wahyu pada malaikat maut agar pergi membawa Idris ke neraka jahanam, sehingga dia meliaht neraka jahanam dan segala macam siksaan yang di siapkan oleh Allah SWT kepada musuh-musuhnya. Seperti rantai api, belenggu, siksaan yang berupa ular, kalajrngking, api, aspal panas membara, zaqqum dan air mendidih.
Lalu Allah SWT memberi wahyu kepada malaikat maut. Biarkan dia di sana, sesungguhnya aku telah menetapkannya pada zaman azzali, bahwa dia memang termasuk ahli surga.
Itulah temanteman kisah Nabi Idris Alaihis Salam, semoga teman-teman bisa mengambil hikmah dari kisah ini dan semoga bermanfaat.
0 Response to "Kisah Nabi Idris A.s (Lengkap)"
Posting Komentar