Tren Cincin Batu Akik dan Hukum Memakainya Menurut Islam

Memang sebuah kenyataan yang benar-benar nyata, bahwa dunia ini seperti roda berputar, trend cincin batu akik kadang kala surut tenggelam naik surut lagi tenggelam lagi sekarang naik lagi, itulah yang saya sebut dunia memang berputar, karena pelaku dan obyeknya sama, jadi perputaranya tidak jauh dari itu-itu saja, contohnya trend model baju, dulu kotak-kotak di tinggalkan, ganti trend model polos, dan sekarang kotak-kotak lagi seterusnya, begitu juga cincin batu akik pernah ngetrend pada era tahun 40-an 60-an 90-an sempat di tinggalkan dan sekarang lagi ngetrend lagi.

Nabi Sulaeman a.s. di dalam beberapa riwayat juga di sebutkan pernah memakai cincin batu akik, juga Nabi kita Nabi Muhamad SAW pernah memakai cincin batu akik, begitu juga dengan pendahulu-pendahulu kita banyak juga yang memakai cincin batu akik, intinya batu akik sudah di kenal semenjak zaman Pra Sejarah.

Tren Cincin Batu Akik dan Hukum Memakainya Menurut Islam

Islam memandang hal yang demikian mempunyai aturan sendiri, yaitu untuk laki-laki dilarang memakai cincin yang berbahan emas, adapun cincin yang berbahan dari jenis lain, islam memperbolehkanya selama tidak bertentangan dengan syari'at islam.

Memakai cincin batu akik sebetulnya sangat berpotensi sekali tergelincir dalam hal aqidah dan keyakinan, orang yang memakai batu akik menganggapnya, batu akik adalah sesuatu yang sangat di senangi bahkan di kagumi apalagi kalau batu itu tersebut berharga sangat mahal dan biasanya orang akan selalu cenderung menganggap bahwa batu itu mempunyai keistimewaan, bukan saja harganya yang mahal, jenis batu yang langka, apalagi didapatkan dari suatu tempat yang keramat, dan pada ujung-ujungnya batu adalah lebih dari segala-galanya.

Nah teman-teman Median Ngaji, kalau batu aKik sudah di anggap paling hebat dan segala-galanya, besar atau kecil aqidah orang tersebut, menjadi ternodai, yaitu menduakan Tuhan atau yang lebih di kenal dengan Musyrik (menyekutukan Allah).

Barangkali untuk jaman sekarang, Musyrik-musyrik yang besar atau musyrik yang nyata misalnya, menyembah pohon, patung, dan lain sebagainya. sudah tidak ada lagi, tapi harus tetap diwaspadai bahwa kemusyrikan bukan hanya itu saja, banyak sekali kemusyrikan yang beranak pinak, contohnya, musyrik terhadap harta, istri, anak, batu aKik, mobil dan lain sebagainya atau yang mementingkan keduniawian ketimbang yang menciptakan dunia ini tersebut.

Semua jenis batu sama, hanyalah sebuah batu yang tidak ada kekuatan sedikitpun kecuali hanya kepada Allah lah kita berlindung.

"Ada suatu kisah" Ada seseorang yang sangat mengagumi keris dan dianggapnya sebagai penolongnya, kemana-mana keris itu selalu di bawanya, dan orang tersebut bukan hanya sekadar suka terhadap keris tersebut, melainkan dia mempercayai bahwa keris itu adalah sebagai penolongnya ketika dalam kesulitan bahkan dalam segala hal. suatu ketika orang tersebut, pergi berlayar mengarungi samudra lautan, dan kapal layar yang ia tumpangi menabrak karang bebatuan, dan akhirnya hancurlah kapal tersebut berkeping-keping, dan juga penumpangnya berhamburan kemana-mana lepas dari perahunya. Orang yang kemana-mana selalu membawa keris, "butuh pertolongan" ternyata keris yang selama ini dia bawa kemanapun, ternyata sama sekali tidak bisa menolongnya, bahkan dia sadar pada saat itu, dia tidak butuh di tolong dengan uang yang banyak, mobil yang mewah, apalagi batu akik ataupun keris, namun yang dia butuhkan pada saat itu hanyalah Ban Dalam mobil untuk bisa membawanya ke tepian.

Cukup sekian artikel saya hari ini, semoga bisa bermanfaat bagi teman-teman semua.

1 Response to "Tren Cincin Batu Akik dan Hukum Memakainya Menurut Islam"