Nabi Muhammad mengajarkan syariat kepada umatnya bukan saja masalah sholat, melainkan cara makan juga beliau mengajarkan kepada kita umat islam semuanya yang barang siapa mengikutinya sudah barang pasti mengikuti sunnahnya.
Nabi Muhammad juga manusia tapi manusia pilihan, yang butuh makan, tidur, punya istri, anak dan lain sebagainya. Adapun cara makan Rosulullah SAW yaitu sebelum makan membaca "bismillah" dan menggunakan ke tiga jarinya untuk makan, makanannya sudah pasti makanan-makanan yang sehat dan halal, tetapi beliau selesai makan sebelum kenyang. Hari-hari beliau selama hidupnya lebih banyak berpuasa, karena mengutamakan orang lain, lebih baik tidak makan dari pada orang lain yang tidak makan.
Ada seorang yahudi yang berusia cukup tua, matanya buta yang setiap hari selalu mengejek Nabi Muhammad SAW, tetapi Nabi Muhammad setiap hari selalu mendatangi yahudi itu, dengan membawa makanan dan menyuapinya, setipa Nabi menyuapi, dengan penuh kasih sayang dan yahudi itu selalu memegang tangannya Nabi Muhammad SAW.
Setelah Nabi Muhammad SAW wafat kebiasaan tersebut di lanjutkan oleh Abu Bakar Ashidiq, ketika Abu Bakar menggantikan Nabi Muhammad SAW untuk menyuapi yahudi tersebut, yahudi itu tidak ada henti-hentinya mengejek dan menghina Nabi Muhammad sampai akhirnya Abu Bakar menyuapi, yahudi tersebut memegang tanganannya Abu Bakar, yahudi merasa ada yang lain pada orang yang menyuapi pada hari ini, lalu yahudi itu bertanya : "Siapa kamu? ko tidak seperti biasa, yang biasa menyuapi saya dengan tangan yang lembut dan penuh kasih sayang sekarang ko berbeda?".
Akhirnya Abu Bakar pun berkata : "Orang yang biasa menyuapi anda sekarang sudah wafat". Yahudi pun bertanya lagi : "Siapakah gerangan namanya?". Abu bakar menjawab : "Beliau adalah Muhammad ynag setiap hari engkau mengejek dan menghinanya". Seketika itu akhirnya yahudipun mengucapkan dua kalimat shadat dan masuk islam.
Sebagaimna yang saya jelaskan diatas bahwa Nabi Muhammad SAW ketika beliau makan selalu memakai tiga jarinya. Hukumnya sunnah , apabila kita mengikutinya cara makan Nabi Muhammad yaitu dengan menggunakan tangan tidak memakai sendok, garpu dan pisau.
Ini juga yang pernah di lakukan oleh pahlawan nasional kita yaitu KH. Agus Salim, suatu ketika KH. Agus Salim di jamu makan bersama orang-orang belanda, KH. Agus Salim makan tidak memakai sendok, garpu, dan pisau melainkan hanya memakai jari tangannya, lalu dari salah satu tamu yang makan bersama berkata kepada KH. Agus Salim : "Kenapa anda makan memakai jari tangan bukan dengan memakai sendok, garpu atau pisau?". KH. Agus Salim pun menjawab : "Saya tahu bahwa tangan saya ini bersih, sedangkan saya tidak tahu apakah sendok dan garpu itu bersih".
Budaya barat memang sudah melekat kepada orang-orang indonesia, karena mereka lama bercokol menjajah bangsa indonesia, dari mulai makan, bahasa, kebiasaan, banyak sekali unsur-unsur dari barat. Tidak munafik selama itu baik kecuali maslah yang satu yaitu ketauhidan. "Tidak ada toleransi".
Tetapi lain pula dengan santri-santri sekarang maupun dulu, mereka santri sangatlah kuat berpegang pada amaliah seorang Nabinya yaitu makan tidak memakai sendok atau garpu apalagi memakai pisau.
Mereka para santri biasa mandiri makan seadanya, selalu makan berjamaah di wadah yang satu. Tetapi walaupun dengan kesederhanaannya pondok-pondok pesantren melahirkan santri-santri yang tangguh dan kuat.
Membaca Bismillah adalah suatu bacaan yang paling istimewa bagi umat islam, segala amal perbuatan yang baik haruslah di mulai dengan membaca bismillah, agar supaya amal ibadah kita menjadi berkah. Begitu juga dengan makan, mulailah dengan membaca bismillah.
Nah itu lah teman-teman, semoga apa yang saya tulis kali ini, bisa menggugah teman-teman agar menjadi lebih baik, kadang-kadang masalah yang sepele ini yang membuat hidup kita menjadi berkah, karena amalan yang kecil-kecil seperti ini sangatlah mudah untuk di lupakan.
Nabi Muhammad juga manusia tapi manusia pilihan, yang butuh makan, tidur, punya istri, anak dan lain sebagainya. Adapun cara makan Rosulullah SAW yaitu sebelum makan membaca "bismillah" dan menggunakan ke tiga jarinya untuk makan, makanannya sudah pasti makanan-makanan yang sehat dan halal, tetapi beliau selesai makan sebelum kenyang. Hari-hari beliau selama hidupnya lebih banyak berpuasa, karena mengutamakan orang lain, lebih baik tidak makan dari pada orang lain yang tidak makan.
Ada seorang yahudi yang berusia cukup tua, matanya buta yang setiap hari selalu mengejek Nabi Muhammad SAW, tetapi Nabi Muhammad setiap hari selalu mendatangi yahudi itu, dengan membawa makanan dan menyuapinya, setipa Nabi menyuapi, dengan penuh kasih sayang dan yahudi itu selalu memegang tangannya Nabi Muhammad SAW.
Setelah Nabi Muhammad SAW wafat kebiasaan tersebut di lanjutkan oleh Abu Bakar Ashidiq, ketika Abu Bakar menggantikan Nabi Muhammad SAW untuk menyuapi yahudi tersebut, yahudi itu tidak ada henti-hentinya mengejek dan menghina Nabi Muhammad sampai akhirnya Abu Bakar menyuapi, yahudi tersebut memegang tanganannya Abu Bakar, yahudi merasa ada yang lain pada orang yang menyuapi pada hari ini, lalu yahudi itu bertanya : "Siapa kamu? ko tidak seperti biasa, yang biasa menyuapi saya dengan tangan yang lembut dan penuh kasih sayang sekarang ko berbeda?".
Akhirnya Abu Bakar pun berkata : "Orang yang biasa menyuapi anda sekarang sudah wafat". Yahudi pun bertanya lagi : "Siapakah gerangan namanya?". Abu bakar menjawab : "Beliau adalah Muhammad ynag setiap hari engkau mengejek dan menghinanya". Seketika itu akhirnya yahudipun mengucapkan dua kalimat shadat dan masuk islam.
Sebagaimna yang saya jelaskan diatas bahwa Nabi Muhammad SAW ketika beliau makan selalu memakai tiga jarinya. Hukumnya sunnah , apabila kita mengikutinya cara makan Nabi Muhammad yaitu dengan menggunakan tangan tidak memakai sendok, garpu dan pisau.
Ini juga yang pernah di lakukan oleh pahlawan nasional kita yaitu KH. Agus Salim, suatu ketika KH. Agus Salim di jamu makan bersama orang-orang belanda, KH. Agus Salim makan tidak memakai sendok, garpu, dan pisau melainkan hanya memakai jari tangannya, lalu dari salah satu tamu yang makan bersama berkata kepada KH. Agus Salim : "Kenapa anda makan memakai jari tangan bukan dengan memakai sendok, garpu atau pisau?". KH. Agus Salim pun menjawab : "Saya tahu bahwa tangan saya ini bersih, sedangkan saya tidak tahu apakah sendok dan garpu itu bersih".
Budaya barat memang sudah melekat kepada orang-orang indonesia, karena mereka lama bercokol menjajah bangsa indonesia, dari mulai makan, bahasa, kebiasaan, banyak sekali unsur-unsur dari barat. Tidak munafik selama itu baik kecuali maslah yang satu yaitu ketauhidan. "Tidak ada toleransi".
Tetapi lain pula dengan santri-santri sekarang maupun dulu, mereka santri sangatlah kuat berpegang pada amaliah seorang Nabinya yaitu makan tidak memakai sendok atau garpu apalagi memakai pisau.
Mereka para santri biasa mandiri makan seadanya, selalu makan berjamaah di wadah yang satu. Tetapi walaupun dengan kesederhanaannya pondok-pondok pesantren melahirkan santri-santri yang tangguh dan kuat.
Membaca Bismillah adalah suatu bacaan yang paling istimewa bagi umat islam, segala amal perbuatan yang baik haruslah di mulai dengan membaca bismillah, agar supaya amal ibadah kita menjadi berkah. Begitu juga dengan makan, mulailah dengan membaca bismillah.
Nah itu lah teman-teman, semoga apa yang saya tulis kali ini, bisa menggugah teman-teman agar menjadi lebih baik, kadang-kadang masalah yang sepele ini yang membuat hidup kita menjadi berkah, karena amalan yang kecil-kecil seperti ini sangatlah mudah untuk di lupakan.
0 Response to "Cara Makan Khas KH. Agus Salim Pahlawan Nasional"
Posting Komentar