Saya percaya bahwa manusia di muka bumi ini, semua berjuang keras mencari rizki yang bertebaran, untuk bekal semasa hidupnya, dengan berbagai macam cara sesuai keadaan, kondisi, kemampuan, bakat dan lain sebagainya. Ada yang sukses dan ada pula yang gatot (gagal total), semata-mata semuanya sesuai dengan keterapan Allah yang maha kuasa.
Hanya saja bagi orang yang beragama, khususnya islam punya keyakinan bahwa setelah hidup di dunia ini, selanjutnya ada kehidupan lagi yaitu kehidupan akhirat, di sanalah setiap orang akan di hisab atau di hitung amal perbuatannya sesuai apa yang di perbuat di dunia ini.
Di dalam islam, konsep ikhtiar atau berusaha mencari nafkah atau rizki mempunyai beberapa tingkatan hukum yaitu :
Mencari Rizki Yang Halal dan Berkah
Rizki yang halal akan membawa keberkahan bagi empunya tersebut, hukumnya wajib bagi setiap orang mencari rizki yang halal. Poin terpenting agar mendapatkan rizki yang halal adalah rizki tersebut di dapatkan dengan cara tidak merugikan orang lain.
Nah teman-teman terkadang kita sering salah menafsirkan "Berkah" dengan mengartikan berkah itu adalah bertambah harta bendanya, jika yang bertambah hartanya saja dan tidak bertambah kebaikannya, maka belum bisa di artikan berkah. Yang dimaksud dengan berkah adalah bertambah kebaikannya meliputi harta tersebut.
Sabar dan Tawakal
Apabila kita belum di berikan rizki yang sesuai dengan harapan kita, tidak boleh pesimis, melainkan kita harus optimis mengkoreksi diri kita sendiri karena kesalahan ada pada diri kita sendiri. Jangan suka menyalahkan orang lain apalagi berburuk sangka kepada Allah. Kita harus mengambil hikmahnya bahwa apa yang telah di berikan Allah kepada kita itulah yang terbaik karena pastilah disisi lain ada hikmah yang terkandung di dalamnya. Allah memberikan cobaan sesuai dengan batas kemampuan orang tersebut, tidak akan melibihi sedikitpun.
Sabar dan tawakal adalah suatu sikap yang paling bijaksana yang di senangi orang lain dan di ridhoi Allah SWT, kewajiban kita hanya berikhtiar dan berdo'a, pada saatnyalah Allah pasti akan memberikan apa yang kita inginkan.
Kenapa Orang Yang Rajin Sholat Selalu Miskin? Dan Sebaliknya Orang Yang Jarang Sholat Kebanyakan Sukses
Kita harus membedakan antara sholat dan miskin harta, jangan berfikir bahwa sholat itu supaya mempercepat agar menjadi kaya. Sholat adalah kewajiban hamba kepada sang khalik. Kalau kaya atau miskin itu bukan suatu kewajiban, kita tidak di wajibkan untuk kaya atau tidak di wajibkan untuk miskin. Siksa itu ada yang di segerakan dan ada juga yang di tangguhkan nanti pada hari pembalasan.
Teman-teman saya akan memberi sedikit gambaran tentang sholat dan miskin harta. Suatu contoh ada orang yang bertamu, dan tamunya itu badannya bau, kotor, dekil dan lain-lain, pastilah sang tuan rumah ingin cepat-cepat menyelesaikan urusannya dengan tamu tersebut. Juga memberikan sesuatu kepada tamu tersebut dengan cara yang terburu-buru, karna sudah tidak tahan dengan baunya.
Dan sebaliknya apabila tamu yang datang baunya harum, wangi dan rapi. Pastilah tuan rumah itu senang dan ingin berlama-lama dengan orang tersebut, tuan rumahpun menawarkan apa yang menjadi ke inginan tamu tersebut dengan ramah.
Nah teman-teman begitulah gambaran tentang perbedaan orang yang sholat dan orang yang tidak sholat.
Semoga apa yang tulis hari ini bermanfaat bagi teman-teman pembaca agar terus bersemangat menjali hidup ini dengan tawakal kepada Allah, selalu menjalankan perintahnya dan meninggalkan semua larangannya.
Hanya saja bagi orang yang beragama, khususnya islam punya keyakinan bahwa setelah hidup di dunia ini, selanjutnya ada kehidupan lagi yaitu kehidupan akhirat, di sanalah setiap orang akan di hisab atau di hitung amal perbuatannya sesuai apa yang di perbuat di dunia ini.
Di dalam islam, konsep ikhtiar atau berusaha mencari nafkah atau rizki mempunyai beberapa tingkatan hukum yaitu :
- Wajib
Wajib untuk setiap orang mencari rizki, bagi yang mempunyai tanggungan. Misalnya, wajib seorang suami mencari rizki untuk menafkahi anak dan istri, wajib bagi orang mencari rizki untuk membayar hutang dan lain-lainnya. - Haram
Haram bagi orang yang mencari rizki, untuk di pergunakan kepada hal-hal yang maksiat atau hal-hal yang haram. - Makruh
Makruh hukumnya mencari rizki bagi anak-anak yang belum dewasa, atau untuk di pergunakan kepada hal-hal yang mubadzir. - Sunnah
Sunnah bagi orang mencari rizki setelah kebutuhan pokoknya sudah terpenuhi atau hal-hal yang baik.
Mencari Rizki Yang Halal dan Berkah
Rizki yang halal akan membawa keberkahan bagi empunya tersebut, hukumnya wajib bagi setiap orang mencari rizki yang halal. Poin terpenting agar mendapatkan rizki yang halal adalah rizki tersebut di dapatkan dengan cara tidak merugikan orang lain.
Nah teman-teman terkadang kita sering salah menafsirkan "Berkah" dengan mengartikan berkah itu adalah bertambah harta bendanya, jika yang bertambah hartanya saja dan tidak bertambah kebaikannya, maka belum bisa di artikan berkah. Yang dimaksud dengan berkah adalah bertambah kebaikannya meliputi harta tersebut.
Sabar dan Tawakal
Apabila kita belum di berikan rizki yang sesuai dengan harapan kita, tidak boleh pesimis, melainkan kita harus optimis mengkoreksi diri kita sendiri karena kesalahan ada pada diri kita sendiri. Jangan suka menyalahkan orang lain apalagi berburuk sangka kepada Allah. Kita harus mengambil hikmahnya bahwa apa yang telah di berikan Allah kepada kita itulah yang terbaik karena pastilah disisi lain ada hikmah yang terkandung di dalamnya. Allah memberikan cobaan sesuai dengan batas kemampuan orang tersebut, tidak akan melibihi sedikitpun.
Sabar dan tawakal adalah suatu sikap yang paling bijaksana yang di senangi orang lain dan di ridhoi Allah SWT, kewajiban kita hanya berikhtiar dan berdo'a, pada saatnyalah Allah pasti akan memberikan apa yang kita inginkan.
Kenapa Orang Yang Rajin Sholat Selalu Miskin? Dan Sebaliknya Orang Yang Jarang Sholat Kebanyakan Sukses
Kita harus membedakan antara sholat dan miskin harta, jangan berfikir bahwa sholat itu supaya mempercepat agar menjadi kaya. Sholat adalah kewajiban hamba kepada sang khalik. Kalau kaya atau miskin itu bukan suatu kewajiban, kita tidak di wajibkan untuk kaya atau tidak di wajibkan untuk miskin. Siksa itu ada yang di segerakan dan ada juga yang di tangguhkan nanti pada hari pembalasan.
Teman-teman saya akan memberi sedikit gambaran tentang sholat dan miskin harta. Suatu contoh ada orang yang bertamu, dan tamunya itu badannya bau, kotor, dekil dan lain-lain, pastilah sang tuan rumah ingin cepat-cepat menyelesaikan urusannya dengan tamu tersebut. Juga memberikan sesuatu kepada tamu tersebut dengan cara yang terburu-buru, karna sudah tidak tahan dengan baunya.
Dan sebaliknya apabila tamu yang datang baunya harum, wangi dan rapi. Pastilah tuan rumah itu senang dan ingin berlama-lama dengan orang tersebut, tuan rumahpun menawarkan apa yang menjadi ke inginan tamu tersebut dengan ramah.
Nah teman-teman begitulah gambaran tentang perbedaan orang yang sholat dan orang yang tidak sholat.
Semoga apa yang tulis hari ini bermanfaat bagi teman-teman pembaca agar terus bersemangat menjali hidup ini dengan tawakal kepada Allah, selalu menjalankan perintahnya dan meninggalkan semua larangannya.
0 Response to "Optimis Menunggu Giliran, Allah SWT Pasti Mengabulkan Do'amu"
Posting Komentar